Minggu, 21 November 2010

Kita Harus Belajar Dari Alam

Sore hari yang suram, Sekawanan burung menghabiskan waktu untuk bermain dan mencari makan di jalan utama. Tanpa terduga sebuah truk besar melaju dengan cepatnya. Maka terjadilah kisah yang menyedihkan, seekor burung terbaring tak berdaya...

Burung ternyata juga punya perasaan. Walaupun burung malang itu telah tiada, datanglah seekor burung terbang mendekat. Seperti keluarga, burung itu tampak tidak dapat mempercayai sebuah kenyataan yang terjadi pada burung malang itu.

Tak lama setelah itu, datanglah sebuah mobil dengan cepatnya melintas disamping burung malang itu sehingga tubuh burung malang itu terhempas oleh angin. Karena melihat burung malang itu seolah olah hidup, maka burung tadi cepat cepat terbang menghampirinya lagi.

Dia disampingnya dan seolah olah berteriak "Mengapa kamu tidak bangun bangun...!?"

Sayang, burung malang itu sudah tak dapat lagi mendengarnya. Sementara itu, dia mencoba mengangkat tubuh burung malang itu.

Tentu saja dia tidak kuat menanggung beban. Begitu ada mobil lewat dia cepat cepat pergi, setelah mobil itu berlalu cepat cepat pula ia menghampiri lagi.

Meskipun burung burung lain tidak menghiraukannya, dia tetap tidak pernah menyerah. Dia berusaha sebaik baiknya dan sekuat tenaga mengangkatnya ke atas demi melihatnya terbang kembali. Tapi mobil datang lagi dengan cepatnya dan membuat mayat burung itu berputar putar seolah olah hidup dan hendak terbang ke angkasa.

Dia telah menggunakan seluruh energinya, tetapi.... Sang fotografer mengatakan ia tidak dapat mengambil foto burung itu lagi karena ia kuwatir terhadap burung yang hidup itu akan terluka oleh mobil mobil yang melintas. Jadi ia mengambil mayat burung itu dan menaruhnya di pinggir jalan.

Burung yang hidup tadi hinggap di pohon terdekat dan berlama lama seakan menangis dengan bernyanyi dan menolak untuk pergi meninggalkan burung malang tadi. Tanyaku, "Apakah manusia memiliki perasaan yang sama saat ini...???"

Perilaku Kasar Dapat Menurunkan IQ Si Kecil

img

Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua sebagai manusia kadang lupa mengontrol emosi. Berbagai masalah yang dihadapi dan belum lagi energi yang habis ketika mengurus rumah tangga seringkali membuat orang tua lupa menjaga kendali.

Pukulan ringan atau kekerasan kerap terjadi ketika orang tua emosional. Walau begitu, tidak sedikit orang tua yang langsung merasa menyesal ketika telah melakukannya.

Universitas Tulane, Los Angeles melakukan penelitian terhadap kekerasan anak. Hasilnya, anak berusia tiga tahun yang sering mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua, cenderung bersikap lebih agresif saat berusia lima tahun. Makin sering kekerasan yang didapatkan, makin agresif pula perilakunya.

Studi lain yang dilakukan oleh Universitas Duke, North Carolina menyatakan bahwa balita yang mengalami kekerasan berdampak memiliki 'Intelligence Quotient' atau IQ yang rendah. Kekerasan terhadap bayi saat masih berumur satu tahun, akan membuat anak tersebut mempunyai nilai kognitif yang lebih rendah saat mereka di usia tiga tahun dibandingkan dengan balita yang tidak mendapatkan kekerasan dari orang tuanya.

Tapi khilaf memang tidak bisa dihindari. Jika terlanjur melakukan kekerasan, maka orang tua bisa meminta maaf kepada sang anak.

"Jika pemukulan terjadi secara spontan, orang tua harus menjelaskan secara spesifik dan dengan lembut mengapa mereka melakukan hal tersebut. Mereka juga harus meminta maaf kepada anak mereka karena telah kehilangan kendali," menurut American Academy of Pediatrics, seperti yang dikutip dari sheknows.

Kecantikan Alami Tidak Akan Pernah Terganti

Siapa yang tidak ingin cantik?

Jika pertanyaan ini ditanyakan kepada seluruh wanita di dunia, mereka akan mengatakan, “kami semua ingin cantik”.

Tahukah Anda, untuk menjadi cantik, seorang wanita rela merogoh koceknya dalam-dalam. Mereka bahkan rela makan seadanya agar bisa perawatan di salon mahal. Semua itu demi sebuah kecantikan.

Mengapa wanita ingin cantik?

Tentunya tak lepas dari kodrat wanita yang merupakan makhkuk ciptaan Tuhan yang paling indah, yang diciptakan di dunia ini untuk membuat dunia menjadi penuh warna. Katanya, seorang wanita yang terlihat cantik akan lebih percaya diri dibandingkan sebaliknya.

Seorang wanita yang cantik katanya juga akan dicintai oleh banyak pria, dibandingkan seorang wanita yang kurang menarik. Hal tersebut merupakan opini yang diciptakan oleh kaum wanita itu sendiri sehingga mereka berlomba-lomba untuk tampil cantik di hadapan pria.

Kecantikan seperti apakah yang sebenarnya dicari di dunia ini?

Terlepas dari segi fisik yang memang menarik, seorang wanita akan terlihat jauh lebih cantik daripada fisiknya yang memang sudah cantik dan indah, bila ia memiliki kecantikan alami.

Kecantikan alami, seperti apakah itu?

Kecantikan alami adalah kecantikan yang dimiliki oleh setiap wanita yang berasal dari dalam ruhnya. Ya, pada dasarnya setiap wanita yang ada di dunia ini cantik. Tidak ada satupun manusia yang diciptakan dengan kondisi yang memprihatinkan.

Bayangkan, untuk dapat menjadi zigot saja sebuah sperma harus mengalahkan jutaan sperma lainnya di dalam rahim. Itu artinya, sperma yang menjadi pemenang adalah yang paling kuat di antara yang lain. Dan itu tandanya, semua manusia di dunia ini tanpa terkecuali, diciptakan dengan sempurna.

Pancarkan kecantikan alami!

Meski semua wanita di dunia ini tercipta dalam keadaan yang cantik, namun ternyata tak semua wanita menyadarinya. Sebagian besar di antara mereka malah kurang bersyukur diciptakan dengan kondisi seperti apa adanya. Alhasil, berbagai macam cara yang notabene menyiksa diri sendiri pun dilakukan, seperti bedah plastik.

Tidak perlu membayar mahal untuk cantik!

Cantik tidak harus mahal. Tugas seorang wanita yang ingin terlihat cantik hanyalah memaksimalkan dan merawat aura kecantikan alami yang sudah ada sejak lahir di dalam dirinya. Caranya cukup mudah, yaitu:

  1. Mandi minimal dua kali sehari.
  2. Menjaga kebersihan kulit dan gigi.
  3. Bagi muslimah, sering-seringlah berwudhu karena selain bisa menenangkan hati juga bisa memancarkan aura yang ada di dalam tubuh.
  4. Makan makanan sehat, bukan junk food.
  5. Banyak mengonsumsi air putih.
  6. Berbuat baik kepada sesama.

Cantik tidak harus mahal. Cantik tidak harus dengan mengubah ciptaan Tuhan. Setiap wanita sudah tercipta dalam keadaan cantik. Oleh sebab itu, tugas seorang wanita adalah merawat kecantikan alami dan mensyukuri pemberian Tuhan kepadanya.

Sabtu, 13 November 2010

Pengusaha Sukses Dari Indonesia

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.


Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.

Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.

Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618

Referensi :

- http://pengusahamuda.wordpress.com/biografi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino